Bahasa Cinta
Bila cinta memanggilmu, turutlah
bersamanya. Kendati jalan yang mesti engkau lalui sangat keras dan terjal. Ketika sayap-sayapnya
merangkulmu, maka berserah dirilah padanya. Sekalipun pedang-pedang yang bersemayam di balik sayap-sayap itu mungkin
akan melukaimu. Ketika ia bertutur kepadamu, maka percayalah padanya. Walaupun suaranya
akan memporak
porandakan mimpi-mimpimu laksana angin utara yang meluluhlantakkan tetanaman.
Cinta akan memahkotai dan menyalibmu.
Menyuburkan dan mematikanmu. Membumbungkanmu terbang tinggi, mengelus pucuk-pucuk
rerantinganmu yang lentik dan menerbangkanmu ke wajah matahari. Namun cinta
juga akan mencekik
dan menguruk-uruk akar-akarmu sampai tercabut dari perut bumi. Serupa dengan sekantong gandum, cinta
menyatukan dirimu dengan dirinya. Meloloskanmu sampai engkau bugil bulat. Mengulitimu sampai engkau terlepas dari kulit luarmu. Melumatmu untuk
memutihkanmu. Meremukkanmu sampai engkau menjelma liat. Lantas, Cinta akan membopongmu ke kobaran api
sucinya. Sampai engkau berubah menjadi roti yang disuguhkan dalam suatu jamuan agung kepada
Tuhan. Cinta melakukan semua itu hanya untukmu sampai
engkau berhasil menguak rahasia hatimu sendiri. Agar dalam pengertian itu engkau sanggup
menjadi bagian dari
kehidupan. Jangan sekali-kali engkau ijinkan ketakutan bersemayam di hatimu. Supaya engkau tidak
memperbudak cinta hanya demi meraup kesenangan. Sebab memang akan jauh lebih mulia
bagimu. Untuk segera
menutupi aurat bugilmu dan meninggalkan altar pemujaan cinta. Memasuki alam yang tak mengenal
musim. Yang akan membuatmu bebas tersenyum, tawa yang bukan bahak, hingga engkau pun akan menangis, air mata yang bukan tangisan. Cinta takkan pernah
menganugerahkan apa pun kecuali wujudnya sendiri. Dan tidak sekali-kali
menuntut apapun kecuali wujudnya sendiri itu pula Cinta tidak pernah menguasai
dan tidak pernah dikuasai. Lantaran cinta terlahir hanya demi cinta. Manakala engkau bercinta, jangan pernah
engkau tuturkan, "Tuhan bersemayam di dalam lubuk hatiku". Namun ucapkanlah, "Aku
tengah bersemayam di
lubuk hati Tuhan". Jangan pula engkau mengira bahwa engkau mampu menciptakan jalanmu sendiri Sebab hanya dengan seijin cintalah jalanmu akan terkuak. Cinta tidak pernah
mengambisikan apapun kecuali pemuasan dirinya sendiri Tetapi bila engkau
mencintai dan terpaksa mesti menyimpan hasrat, maka jadikanlah hasratmu seperti
ini : Melumatkan diri dan menjelma anak-anak sungai yang gemericik mengumandangkan
tembang ke ranjang malam Memahami nyerinya rasa kelembutan Berdarah oleh
pandanganmu sendiri terhadap cinta Menanggung luka dengan hati yang penuh tulus
nan bahagia Bahagia dikala fajar dengan hati mengepakkan sayap sayap Dan
melambaikan rasa syukur untuk limpahan hari yang berbalur cinta Merenungkan
muara-muara cinta sambil beristirahat di siang hari. Dan kembali dikala senja dengan puja yang menyesaki rongga hati.
Lantas,
Engkaupun berangkat ke peraduanmu dengan
secarik doa. Yang disulurkan kepada sang tercinta di dalam hatimu Yang diiringi seuntai irama
pujian yang meriasi
bibirmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar