Selasa, 22 November 2016

Manusia Individu, Keluarga, Dan Masyarakat



Manusia Individu, Keluarga, Dan Masyarakat
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliyah Ilmu Budaya Dasar

Disusun Oleh:
Dhohir Abdul Qohar

STAI KHOZINATUL ULUM BLORA
2015/2016 M.

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Manusia adalah makhluk yang lain dari yang lain. Memang, jika kita hanya memandang manusia dari sistem individu, dapat kita katakan bahwa manusia tidak sejenis makhluk sosia. Akan tetapi satu yang membedakan makhluk individu dan kelompok hingga manusia menjadi makhluk sosial yang sempurna. Maka dengan penulisan makalah sosial inilah kami mencoba mengungkap siapa sebenarnya makhluk individu dan kelompok, bagaimana proses manusia individu  bisa di sebut dengan kelompok.Ilmu sosial dasar sejtinya semacam pengantarmemahami sedikit selukk beluk pengetahuan sosial masyarakat. Ilmu sosial dasar inilah yang diharapkan bisa memberikn tambahan wawasan kepada para teman pembaca tentang beberapa fenomena yang terjdi disekitarnya.  
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian individu, keluarga, dan masyarakat?
2.      Apa fungsi dan bentuk-bentuk keluarga?
3.      Bagaimana keadaan masyarakat sekarang?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian masalah individu,keluarga,dan kelompok.
2.      Untuk mengetahui fungsi dan bentuk-bentuk keluarga.
3.      Untuk mengetahui keadaan masyarakat pada zaman sekarang





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Individu
      Individu berasal dari kata latin, Individuum yang artinya tak terbagi.
Jadi, merupakan  suatu sebutan yang dapat di pakai untuk menyatakaan suatu sebutan yang sering dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Siat individualis ini biasanya terus terbawasampai masa kanak-kanak. Peran orang tua sangat penting menyososialisasikan nilai kepada aanaknya agar tumbuh menjadi seorang yang individualis.
      Individu itu mengalami pertumbuhan menuju dewasa.Ada tiga aliran pertumbuhan individu ,yaitu aliran asosiasi,aliran psikologi-gestalt, dan aliran sosialis.Menurut aliran asosiasi bahwa perkembangan itu merupakan prosess asosiasi di mana terjadi perubahan pada seseorang secara bertahap karena adanya pengaruh dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindra yang menimbulkan sensasi maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan refleksi.
       Menurut aliran gastalt,perkembangan itu di artikan sebagai suatu proses diferensiasi.Ini berati yang primer bukanlah bagian-bagian,tetapi keseluruhan.Yang terakhir adalah aliran asosialis yang mengartikan perkembangan sebagai proses sosialisasi.[1]
       Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spessifik dirinya.Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan suatu keutuhan ciptaan tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah,aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial kebersamaan.Ketiga aspek tersebut saling memengaruhi, kegoncangan pada satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.[2]

     

B.     Pengertian Keluarga
      Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga. Menurut Sigmund Freud,keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.Perkawinan terjadi karena adanya libodi seksualis. Dengan demikian keluarga keluarga merupakan manifestasi daei dorongan seksual sehingga landasan kelurga itu adalah kehidupan seksual suam istri.
      K Hajar Dewantara, tokoh pendidikan, berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang terikat oleh suatu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak, dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
      Jadi dapat di simpulkan bahwa keluarga adalah unit masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan seuatu kelompok kecil dalam masyarakat.Kelompok ini, dalam hubunganya dengan perkembangan individu, sering di kenal dengan sebutan primary group.Kelompok innilah yang melahirkan individu dengan
Berbagai macam bentuk kepribadiannyaa dalam masyarakaat.Tidalah dapat dipungkiri, bahwa sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja.
      Banyak hal-hal mengenai kepribadian yang dapat dirunut dari keluarga,yang pada saat-saat sekarang ini sering dilupakan orang.Perkembangan  intelektual akan kesadaran lingkungan seorang individu sering kali dilepaskan dan baahkaan dipisahkan dengan masalah keluarga.. Hal-hal semacam inilah yang sering yang menimbulkan masalah-masalah sosial, karena kehilangan pijakan.
      Keluarga, pada umumnya, diketahui terdiri dari seorang individu (suami) dan individu lainnya(istri) yag selalu berusaha menjaga rasa aman  dan ketentraman ketika menghadapi segala suka duka hidup dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama.
      Keluarga terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya.  Anak-anak inilah yang nantinya berkembang dan mulai bisa melihatdan mulai mengenal arti diri sendiri, dan kemudian belajar melalui pengenalan itu.Dari sinilah ia mulai dikenal sebagai individu.Individu ini pada tahap selamjutnya merasakan bahwa telah adaa individu-individu lainnya yang berhubungan secara fungsional.
      Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.[3]

C.    Fungsi Keluarga
      Fungsi kelurga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam maupun di luar keluarga itu.
      Fungsi disini mengacu pada peran individu dalam kelurga yang pada akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban.Mengetahui fungsi keluarga sangat penting , sebab dari sinilah, dapat terukur dan terbaca sosok keluarga yang ideal dan harmonis. Dapat diduga , munculnya krisis dalam rumah tangga disebabkan tidak berfungsinya salah satu fungsi keluarga.
      Fungsi keluarga itu sendiri terdiri dari fungsi biologis, fungsi pendidikan, fungsi keagamaan, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi, fungsi rekreatif, dan fungsi ekonomis.Sementara itu, dalam tulisan Horton and Hurt,  fungsi keluarga meliputi fungsi pengaturan seksual, funngsi reproduksi,  fungsi sosialisassi, fungsi afeksi, fung penentuan status, fungsi perlindungan, dan fungsi ekonomi.
1.      Fungsi Biologis
      Fungsi biologis itu berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri.Keluarga ialah lembaga pokok yang secara absah memberikan ruang bagi pengaturan dan pengorganisasian kepuasan seksual.
      Selain itu, itu fungsi biologis berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan biologis berupa kebutuhan  makan dan minum  guna kelangsungan hidup anggota keluarga,perlindungan, kesehatan, dan sebagainnya.
2.      Fungsi Sosialisasi Anak

      Fungsi Sosialisasi ini menunjukan pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui fungsi ini, keluarga berusaha menyiapkan bekal selengkap-lengkapnya kepada anak-anak dengan memperkenalkan pola tingkah laku, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai yang dianut masyarakat serta memepelajari peranan yang di harapkan akan dijalankan mereka kelak.
Dengan demikian, sosialisasi berati melakukan proses pembelajaran terhadap seorang anak.
3.      Fungsi Afeksi
      Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kasih sayang atau rasa dicintai.Pandangan psiakiatrik mengatakan bahwa penyebab utama gangguan emosional, perilaku, bahkan hesehatan fisik adalah ketiadaan cinta,yakni tidak adanya kehangatan, hubungan kasih sayang dalam suatu lingkungan yang intim.
      Bahkan banyak fakta menunjukkan bahwa kebutuhan akan persahabatan dan keintiman sangat penting bagi anak.
4.      Fungsi Edukatif
      Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia. Hal itu dapat di lihat . dari pertumbuhan seorang anak, mulai dari belajar berjalan, hingga mampu berjalan. Semua itu diajari mula-mula dari keluarga.Salah satu fungsi keluarga sebagai pendidik dapat dilihat di lihat pada keluarga jawa dan sunda.Seorang anak yang di beri sesuatu harus menerima dengan tangan kanan, jika tidak pemberian tersebut akan diambil kembali.
5.      Fungsi Religius
      Dalam masyarakat indonesian dewasa ini, fungsi keluarga semakin berkembang, diantaranya fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan agamis yang penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
      Funsi religius dalam keluarga merupakan salah satu indikator keluarga sejahtera. Dalam UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera dan PP No. 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera disebutkan bahwa agama berperan penting  dalam mewujudkan keluarga sejahtera.
6.      Fungsi Protektif
      Keluarga merupakan  tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan agar anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif.
 Dalam setiap masyarakat,keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggotanya.
      Namun demikian, fungsi perlindungan dalam keluarga itu lambat laut bergeser dan sebagian telah diambil alih oleh lembaga lainnya. Misalnya dapat terlihat bahwa jika dahulu  laki-laki dari suatu keluarga melindungi anggotanya dengan menggunakan senjata, dewasa ini polisi dan petugas lainnya yang melindungi.
7.      Fungsi Rekreatif
      Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan keluarga. Fungsi rekreatif ini adalah fungsi yang di jalankan oleh keluarga untuk mmelakukan hiburan.
8.      Fungsi Ekonomis
      Pada masa yang lalu,keluarga-keluarga di amerika berusaha mewproduksi beberapa unnit kebutuhan rumah tangga dan menjualnya sendiri.Keperluan rumah tangga itu sendiri seperti membuat kursi, makanan, dan pakaian.Para keluarga bekerja sebagai tim tangguh untuk mmenghidupi keluarganya.Oleh karena itu,Demos mencatatbahwa keluarga adalah unit primer yabg memproduksi kebutuhab ekonomi.
9.      Fungsi Penentuan Status
      Dalam sebuah keluarga, seorang menerima serangkaian status, baik ditentukan berdasarkan umur,urutan kelahiran, dan sebagainya. Status atau kedudukan ialah suatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya.[4]





D.    Bentuk-Bentuk Keluarga
      Apabila membicarakan keluarga, asosiasinya akan langsung berpikir tentang suami istri, anak-anak mereka dan seorang saudara lainnya.Keluarga semacam ini didasarkan atas ikatan perkawinan dan ikatan darah.Oleh karena itu, istilah yang digunakan untuk menunjuk orang orang seperti itu dinamakan dengan konjugal family (keluarga konjugal)yang menunjukan pada arti keluarga kehidupan sehari-hari. Ada pula yang dinamakan keluarga yang sedarah (consaguine family)yang didasarkan pada pertalian darah dari sejumlah kerabat dan bukan didasarkan pada oertalian kehidupan suami istri.
      Bentuk-bentuk keluarga sangat berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya.Bentuk-bentuk disini dilihat dari jumlah anggota keluarga,yaitu keluarga batih dan keluarga luas, dilihat dari sitem yang digunakan dalam keluarga gabungan(joint family). Dan dilihat dari segi status individu dalam keluarga, yaitu keluarga prokreasi dan keluarga orientasi.
1.      Keluarga Batih (nuclear family)
            Keluarga batih ialah kelompok manusia yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya yang belum memisahkan diri membentuk keluarga tersendiri.Keluarga batih juga bisa disebut keluarga konjugal (conjugal family), yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri bersama dengan anak-anaknya.
2.      Keluarga Luas (Extended Family)
            Keluarga luas, yaitu keluarga ysng terdiri dari semua orang yang berketurunan dari kakek, nenek yang sama termasuk keturuna masing-masing istri dan suami. Dengan kata lain, keluarga luas ialah keluarga batih di tambah kerabat lain yang memiliki hubungan erat yang senatiasa dipertahankan. Sebutan keluarga yang diperluas(extended family) di gunakan bagi suatu sistem yang masyarakatnya menginginkan beberapa generasi yang hidup dalam suatu atap rumah tangga.
            Istilah keluarga luas sering juga digunakan untuk mengacu pada hubungan batih berikut keluarga lain dengan siap hubungan baik dipelihara dan dipertahankan.
3.      Keluarga Pangkal (Stem Family)
            Keluarga pangkal, yaitu sejenis keluarga yang menggunakan sistem pewarisan kekayaan pada suatu anak yang paling tua. Keluarga pangkal ini banyak terdapat dieropa pada zaman feodal, para petani imigran AS dan dizaman tokugawa jepang.
            Seorang anak yang paling tua bertanggung jawab terhadap adik-adiknya yang perempuan sampai yang menikah. Begitu pula, terhap saudara laki-laki lainnya. Dengan demikian, pada jenis keluarga ini, perhatyian pemusatan kekayaan hanya pada satu orang.
4.      Keluarga Gabungan (Joint Family)
            Keluarga gabungan, yaitu sebuah keluarga yang terdiri atas orang-orang yang berhak atas hasil milik keluarga. Mereka antar lain saudara laki-laki pada setiap generasi. Di sini, tekananya hanya pada saudar laki-laki, karena menurut adat hindu anak laki-laki sejak kelahirannya mempunyai hak atas kekayaan keluarga.
5.      Keluarga Prokeasi dan Keluarga Orientasi
            Keluarga prokeasi adalh sebuah keluarga dimana individu merupakan orang tua. Ikatan perkawinan merupakan dasr bagi terbentuknya suatu keluarga baru(keluarga prokeasi) sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Namun demikian, sebuah perkawinan tidak dengan sendirinya menjadi sarana bagi penerimaan anggota dalam keluraga asal(orientasi).[5]
E.     Model Masyarakat
            Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berati kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab yang berati berkumpul dan bekerjasama.Dalam arti yang lebih khusus, masyarakat disebut pula kestuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat.Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakt dan sebagainya.[6]
a.      Masyarakat Sederhana dan Maju
1.      Masyarakat sederhana
      Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
2.      Masyarakat Maju
      Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih bakrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang dicapai.
b.      Masyarakat Industri dan Non-Industri
1.      Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi ia lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
2.      Masyarakat Industri
            Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi masyarakat non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompokn primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
            Kelompok Primer. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok face to face group.Kelompok Sekunder. Diantara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.
 Oleh karena itu, sifat interaksi, dan pembagian kerja antar anggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional dan obyektif. [7]

                 



















BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
      Individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau keluarga atau lembaga sosial;sedangkan individudalam konteks lingkungan sosial yang lebihh besar, seperti masyarakat atau nasion, posisi dan peranannya semakin abstrak
      Pembagian kerja pada kelompok masyarakat sederhana lebih dititik beratkan keterbatasan dan kmampuan fisik.
Individu dapat diartikan kestuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorang.mengenai pngertian keluarga adalah perwujudan adanya perkawinan antara pria dan wanita.Mengenai pengertian masyarakat adalah wadah sosial yang terdiri dari kallektivita ,kolektivita serta kelompok dan sub kelompok.
B. Saran
      Jadikanlah makalah ini untuk memahami pengertian makhluk individu keluarga dan masyarakat,dan serta umtuk mengetahui perbedaanya.jadikanlah makalah ini untuk menjadi tamabahan wawasan pengetahuan sosial,dan jadikan acuan yang lebih dalam sebagai wadah  untuk menampung ilmu.







DAFTAR PUSTAKA
M.Arifin Hakim,Ilmu Sosial Dasar,Bandung:Pustaka Satya,2007, Cet. 1
Randani Wahyu,M.Ag., M.Si,Ilmu Sosial Dasar,Bandung:Pustaka Satya,2007, Cet. 1


[1] . M.Arifin Hakim,Ilmu Sosial Dasar,(Bandung:Pustaka Satya,2007), Cet. 1, hal 30-31
[2] . Randani Wahyu,M.Ag., M.Si,Ilmu Sosial Dasar,(Bandung:Pustaka Satya,2007), Cet. 1,hal.67-68
[3] Ibid,hal 40
[4] Ibid,hal 77-85
[5] Ibid.hal 87-94
[6]Ramdani Wahyu,M.Ag.,M.Si,Ilmu Sosial Dasar,(Bandung:Pustaka Setia,2007),hal. 97
[7] M.Arifin Hakim,Ilmu Sosial Dasar,(Bandung:Pustaka satya,2007),hal.43-46

Tidak ada komentar: